Masih Pandemi, MI Manarul Islam adakan PAS ONLINE

Malang (MI Manarul Islam) – Penilaian  Akhir Semester (PAS) Ganjil MI Manarul Islam dilaksanakan mulai hari ini (1/12). PAS kali ini diikuti oleh seluruh santri kelas 1 hingga 4. Kegiatan ini dilaksanakan secara online di rumah masing-masing karena pandemi masih belum berakhir. Julia Astutik Maysaroh, wali kelas 2C sekaligus ketua panitia PAS Ganjil mengatakan, bahwa persiapan PAS Ganjil ini sudah dimulai sejak Oktober lalu. “Jadi kita sudah mulai persiapan sejak satu bulan setengah yang lalu, mulai bikin kisi-kisi, bikin soal, hingga upload ke google form. Kita menggunakan google form untuk PAS kali ini,” ujar Julia.

Soal PAS dibuat oleh guru pengampu masing-masing pelajaran. Kemudian, soal tersebut akan diserahkan ke tim validator untuk dikoreksi. “Validator dipilih berdasarkan rumpun kelas atau mapelnya. Contohnya saya kan wali kelas 2C mengajar tematik, jadi nanti validatornya ya dari wali kelas 2 juga,” kata Julia. Soal yang sudah divalidasi dan dinyatakan lolos oleh validator akan dikembalikan ke pembuat soal untuk dijadikan google form. “Guru pengampu sendiri nanti yang akan membuat google form sesuai juknis yang sudah dibuat oleh panitia,” kata Julia. Soal yang sudah dijadikan google form pun nantinya juga akan dikoreksi kembali oleh tim validator google form. “Supaya kita lebih yakin lagi dengan pekerjaan kita, kan kalau kita koreksi pekerjaan kita sendiri ya sepertinya betul semua. Oleh karena itu kita butuh pihak kedua yang memeriksa pekerjaan kita,” tambah Julia.

Persiapan yang dilakukan tentu saja tidak selalu mulus. Ada beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para guru. “Sekarang kan masa pandemi, anak-anak belajar di rumah. Jadi kita layani melalui online. Nah, di sini kendalanya. Kita harus membagi waktu antara membuat soal, memvalidasi soal, belum lagi melayani panggilan online yang dalam sehari bisa lebih dari dua kali, terus bikin video pembelajaran yang tentu itu tidak mudah. Membagi waktunya ini yang agak keteteran,” ujar Julia. Namun Julia bersyukur permasalahan yang dihadapi bisa teratasi semua, termasuk dalam pembuatan google form. “Alhamdulillah para guru sudah terbiasa dengan google form. Ya walaupun ada yang masih pelan-pelan mengerjakannya tapi setidaknya mereka bisa tuntas,” tambahnya.

Keterlibatan orang tua santri sangat besar dalam pelaksanaan PAS online ini mengingat para santri mengerjakan di rumah dan harus menggunakan gawai ketika mengerjakan. “Jelas orang tua harus terlibat. Karena kalau masuk google form harus pakai email, lalu gadget punya orang tua. Jadi ya memang harus didampingi orang tua saat mengerjakan,” kata wanita yang akrab dipanggil Ustadzah Julia ini. Ia menambahkan bahwa demi kelancaran PAS online ini adalah komunikasi yang baik antara guru dan orang tua santri. Termasuk ketika ada santri yang sakit atau orang tuanya bekerja sehingga tidak ada yang mendampingi harus segera dikomunikasikan dengan wali kelas. “Kami batasi google form bisa diakses mulai jam delapan pagi hingga sepuluh malam untuk jaga-jaga kalau ada orang tua yang bekerja sampai malam. Kemudian jika ada santri yang sakit harap segera disampaikan ke wali kelasnya agar dicarikan hari pengganti,” kata Julia. Santri juga boleh mengerjakan PAS di sekolah jika di rumahnya benar-benar ada kendala jaringan. “Boleh mengerjakan di sekolah seperti ada dua santri yang tinggalnya di panti. Nggak punya gadget sama internet. Jadi kami suruh ke sekolah kami pinjami laptop,” ujar wanita lulusan Universitas Kanjuruhan Malang ini.

Julia berharap para santri bisa mengerjakan dengan lancar, tanpa hambatan. Ia juga berharap semester depan keadaan kembali normal sehingga pembelajaran bisa berlangsung di kelas. “Ya semoga tahun depan sudah ndak perlu panggilan online lagi,” ujar Julia sambil tertawa. PAS Ganjil ini berlangsung hingga tanggal 8 Desember 2020 nanti. Setelah PAS Ganjil, akan dilanjutkan PAS Ganjil untuk pelajaran tahfidz pada tanggal 9 – 11 Desember 2020 (yna).